Minggu, 29 Oktober 2017

agribisnis tentang tanaman hidroponik



PENGANTAR BISNIS 
 TANAMAN HIDROPONIK



Nama : sylvi febrina
Npm : 25217870
Kelas : 1EB09

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI





Bab 1
Pendahuluan
A.Latar belakang
Pada era globalisasi sekarang ini dalam bidang apapun dirasa semakin ketat ,karena semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang keberadaannya tidak dapat dihindari oleh siapapun , mengalami perubahan dan tutunan baru bagi perubahan dalam bermasyarakat.
Pada awal pemenuhan kebutuhannya, manusia hanya mengambil kebutuhannya tanpa membudidayakannya .Seiring berjalannya waktu kebutuhan manusia semakin meningkat , dan alam tidak dapat menyediakan kebutuhan manusia ,sehingga manusia harus dapat  membudidayakannya.
Dengan membudidayakan akan semakin  luas bagi Perubahan tersebut dalam bidang agribisnis itu sangat banyak sekali misalnya:bisnis mengolah hasil bumi ,pertanian buah-buahan agribisnis, usaha tanaman hias,bisnis bibit dan benin dan masih banyak lagi.
B.identitas masalah
1.      Pengertian tanaman hidroponik?
2.      Macam-macam tanaman hidroponik ?
3.      Apa kekurangan dan kelebihan hidroponik?
4.      Jelaskan masing-masing system dalam hidroponik?
5.      Bagaimana cara menanam tanaman hidroponik?
6.      Cara memasarkan tanaman hidroponik?
C. Tujuan penulisan
Dalam menyusun blog ini diharapkan para pembaca dapat memahami apa itu tanaman hidropnik dan bagai mana cara memasarkannya. sekaligus blog ini saya buat untuk memenuhi tugas kuliah dalam bidang studi penghantar bisnis. Apabila ada salah kata mohon di maafkan .
D.manfaat penulisan
·         Untuk dapat memahami apa tanaman hidroponik.
·         mengetahui macam-macam teknik budiadaya hidroponik.
·         Memasarkan hasil tanaman hidroponik.


BAB II


A.HIDROPONIK

            Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.
Tanaman hidroponnik adalah cara menanam menggunakan media air , tanpa menggunakan media tanah sebagai alternative menanam tanpa lahan yang luas. Media ini adalah media yang sesuai untuk yang mempunyai lahan yang sempit, selain ekonomis media ini sangat mudah dilakukan , selain itu bisnis tanaman hidroponik masih jarang dilakukan oleh masyarakat sekitar.

B.Tanaman Yang Sering Ditanam Secara Hidroponik Adalah:
  •  Tanaman hortikultura :sawi, kangkung, strawberi, dan lain-lain.
  •  Sayuran : sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang putih, bawang merah, bawang daun, selada, dan terong.
  •  Buah : melon, mentimun, semangka, strawberry, tomat dan paprika
  •   Tanaman hias : krisan, gerberra, anggrek, kaladium dan kaktus.

C. Kekurangan dan kelebihan dalam media hidroponik
Kelebihannya dalam media hidroponik,yaitu: 
  •   Penggunaan lahan lebih praktis. 
  • Penggunaan pupuk dan air lebih efesien.
  •  Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah.
  •  Kualitas produk lebih tinggi dan terjamin kebersihannya .
  • Tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah.
  •  Tidak tenggantung musim,karna dapat ditanam kapan saja.

Kekurangan dalam media hidroponik, yaitu: 
  •   Membutuhkan modal yang cukup besar. 
  •   Pada media ini,kapasitas air media sustrat lebih kecil dari pada media tanah sehingga dapat menyebabkan tanaman menjadi layu.

D.Cara menanam tanaman hidroponik
Ada dua macam teknik utama dalam bercocok tanam hidroponik.
  1. Teknik menanam hidroponik menggunakan larutan nutrisi
    adalah tidak membutuhkan media tanah,hanya cukup dengan menggunakan larutan nutrisi
  2. Teknik menanam hidroponik menggunakan media pengganti
    adalah menggunakan media subtitusi untuk menggantikan peran tanah sebagai tempat pertumbuhan akan tanaman.
    contohnya:
    sabut kelapa, akar/batang pakis, pasir, pecahan batu bata/genteng , serbuk kayu, dan sebagainya
E. masing-masing system hidroponik

1. Sistem Sumbu (Wick)


sistem sumbu merupakan salah satu sistem yang paling sederhana. Dinamakan sistem sumbu karena dalam pemberian asupan nutrisi melewati akar tanaman disalurkan dengan media atau bantuan berupa sumbu. Dalam sistem sumbu, media tanam hidroponik yang digunakan antara lain adalah kerikil, arang sekam, rockwool, sabut kelapa, dan media penopang lain yang bukan berasal dari tanah.
Hidroponik dengan sistem sumbu sangat cocok untuk Anda yang baru mencoba bertanam dengan hidroponik. Dengan bentuk sederhana serta proses perancangan yang tidak terlalu sulit tentu lebih mudah untuk dipelajari dan risiko mengalami kegagalan pun presentasenya sangat kecil. Anda bisa melakukan hidroponik sumbu di pekarangan rumah. Bentuknya yang kecil membuat cara bercocok tanam hidroponik dengan sistem wick tidak banyak memakan ruang.
Kelebihan Sistem Sumbu:
·         Mudah untuk dipindahkan
·         Bentuk yang sederhana dan pembuatannya yang mudah
·         Dikarenakan menggunakan media penyalur berupa sumbu maka frekuensi penambahan nutrisi bisa lebih jarang.
Kekurangan system sumbu:
·         Sulit untuk mengontrol PH air apabila tanamannya banyak.
·         Hanya cocok untuk jenis tanaman yang tidak memerlukan banyak air.

 

2. Sistem Irigasi (Fertigasi)


sistem irigasi atau fertigasi juga termasuk salah satu cara bercocok tanam hidroponik yang paling sering dipakai oleh para petani dunia. Sistem irigasi lebih terkenal untuk menanam sayuran seperti cabai, terong, timun jepang, paprika, dan tomat. Sedangkan untuk buah yang paling umum ditanam dengan sistem irigasi adalah buah melon dan stroberi.
Teknik irigasi dianggap lebih hemat biaya. Hal ini bisa terlihat pada kegiatan pemupukan yang dapat dikurangi karena pupuk hanya diberikan bersamaan dengan proses penyiraman. Selain itu, sistem irigasi meningkatkan efisiensi pemakaian unsur hara karena pemberian pupuk hanya sedikit tetapi kontinyu. Kemungkinan kehilangan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium, sulfur, seng, dan zat besi akibat pencucian dan denitrifikasi juga ikut berkurang apabila menggunakan teknik fertigasi.
Kelebihan Sistem Fertigasi:
·         Penggunaan nutrisi atau pupuk yang tepat.
·         Hasil tanaman yang didapat lebih banyak dan mempunyai kualitas yang lebih baik.
·         Menjamin kebersihan dan bebas dari penyakit.
·         Waktu pemberian nutrisi harus sesuai dengan ukuran kedewasaan tanaman.
Kekurangan Sistem Fertigasi:
·         Modalnya cukup mahal
·         Diperlukan wawasan lebih luas dan mendalam mengenai tanaman.
·         Perawatan harus terjaga

3.Pasang Surut (EBB & Flow)

Teknik pasang surut merupakan cara bercocok tanam hidroponik yang menganut sistem kerja dengan membanjiri wadah penampung berisikan tanaman dengan air yang mengandung unsur hara atau nutrisi selama periode waktu tertentu. Kemudian, air nutrisi yang dialirkan tersebut akan kembali ke tempat penampungan air nutrisi, dan proses akan berlangsung terus-menerus secara berulang.
Pada sistem pasang surut, diperlukan pompa air yang sudah diatur dengan timer. Pompa air ini dibenamkan pada wadah air bernutrisi untuk melakukan proses pembanjiran dan penyurutan dengan waktu yang telah diatur. Apabila pompa menyala, maka proses pembanjiran terjadi. Begitupun di saat pompa mati mendorong air, maka terjadilah penyurutan. Pompa merupakan komponen yang mempunyai peran paling penting dalam sistem hidroponik pasang surut.
Kelebihan Sistem Pasang Surut:
  • Persediaan oksigen yang diperlukan oleh tanaman berjumlah lebih banyak dan lebih baik karena sistem pasang surut tersebut.
  • Kegiatan perawatan dan pemantauan lebih mudah karena tidak perlu melakukan penyiraman tanaman secara manual.
Kekurangan Sistem Pasang Surut:
  • Pompa yang dipakai membutuhkan aliran listrik agar bisa beroperasi dengan baik. Dengan begitu, maka terjadi ketergantungan pada listrik sehingga apabila listrik tiba-tiba mati, maka pompa jadi tidak berfungsi dan proses pasang surut untuk menutrisi tanaman tidak akan terjadi. Hal tersebut jelas berpengaruh pada akar tanaman dan hasil pertanian.
  • Dikarenakan sistem perputaran nutrisi, maka kualitasnya akan berkurang setelah dipompa berkali-kali.

4. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)


Sistem NFT pertama kali dikembangkan oleh Dr. A.J. Cooper di Glasshouse Crops Research Institute, Inggris. Cara bercocok tanam hidroponik dengan teknik ini adalah dengan menempatkan akar tanaman pada aliran nutrisi yang dangkal sehingga tidak terendam sepenuhnya. Dengan begitu, maka tanaman akan memperoleh nutrisi berupa nutrisi dan oksigen secara optimal.
Posisi tanaman yang tumbuh pada lapisan aliran nutrisi yang dangkal membuat sebagian akar akan terendam dan memperoleh nutrisi, dan sebagian lainnya berada di atas memperoleh oksigen. Nutrisi yang disediakan untuk tanaman akan diterima oleh akar secara terus menerus menggunaakn pompa air yang ditempatkan pada penampung nutrisi yang disusun sedemikian rupa agar pengaliran menjadi efektif.
Kelebihan Sistem NFT:
  •    Sangat cocok untuk tanaman yang membutuhkan banyak air.
  •       Dengan sistem NFT, masa tanam tanaman menajdi lebih singkat sehingga Anda bisa melakukan penanaman tanaman lebih banyak dibanding sistem hidroponik konvensional.
  •       Sistem NFT mendapatkan aliran yang stabil dalam satu jalur nutrisi sehingga kondisi nutrisi di semua bagian menjadi seragam.
Kekurangan Sistem NFT:
  •     Perlengkapan untuk membuat hidroponik NFT tergolong sangat mahal meskipun banyak bahan alternatif yang bisa digunakan. 
  •     Tidak cocok untuk pemula. NFT membutuhkan ilmu, kemampuan, dan ketelitian agar bisa berhasil. Kerumitan dalam pengoperasian , seperti pengecekan air dan nutrisi tidak bisa dilakukan oleh orang awam yang baru belajar karena khawatir mengalami risiko kegagalan yang lebih besar. 
  •    Bergantung pada listrik. 
  •   Rentan terhadap penyakit apabila beberapa tanaman terkena penyakit.

5. Sistem Rakit Apung (Water Culture)


Pada sistem hidroponik jaring apung, Anda yang mempunyai segudang kegiatan harian tetap bisa melakukan proses bertani di rumah dikarenakan sistem ini dapat bergerak secara mandiri tanpa memiliki ketergantungan terhadap komponen alat semisal pompa yang menjalankan sistemnya. Hidroponik apung juga termasuk teknik yang tidak terlalu banyak memakan biaya, bahan yang diperlukan pun bisa diperoleh secara cuma-cuma.
Cara kerja sistem jaring apung adalah dengan membiarkan tanaman mengapung bersama styrofoam di atas larutan nutrisi yang terus menggenang sehingga akar mendapat suplai nutrisi terus menerus tanpa takut kehabisan. Dengan metode sistem rakit apung, selain tidak memerlukan lahan besar, tanaman yang diterapkan juga tidak rentan layu akibat kurangnya air dan larutan nutrisi dengan catatan jumlah minimal nutrisi harus terus tersedia di dalam kolam.
Kelebihan Sistem Rakit Apung:
  • modal terjangkau.
  •   lebih hemat air dan nutrisi.
  •   perawatan tidak menyusahkan
Kekurangan Sistem Rakit Apung: 
  •  Rancangan hidroponik tanaman dengan sistem rakit apung lebih cocok dilakukan di dalam ruangan.
  •    Akar tanaman lebih rentan mengalami pembusukan karena terus tergenang dalam air larutan nutrisi.

6. Aeroponik


Aeroponik adalah pengembangan dari hidroponik konvensional. Teknik menanam tanaman dengan aeroponik bisa ditebak dengan menilik asal katanya, aero yang berarti udara, dan phonic yang berarti cara menanam. Jadi, mudahnya, aeroponik merupakan cara bercocok tanam hidroponik dengan menyemprotkan nutrisi ke akar tanaman. Nutrisi yang disemprotkan mempunyai bentuk seperti kabut.
Dalam cara menanam tanaman aeroponik, tidak ada wadah untuk menggenangkan larutan nutrisi ataupun dibuatkan tempat aliran nutrisi agar akar bisa menyerap gizi yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Dengan kata lain, aeroponik diartikan pula sebagai cara menanam tanaman di udara yang mana akar tanaman memperoleh nutrisi dengan disemprot menggunakan zat berbentuk kabut. Sistem aeroponik dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian.
Kelebihan Sistem Aeroponik:
  • Tidak memerlukan lahan luas, 
  •  Pada sistem aeroponik, air dan nutrisi dalam bentuk kabut yang disemprotkan dengan alat bernama sprinkler memungkinkan nutrisi bercampur dengan oksigen dalam jumlah yang lebih banyak. 
  •   Hasil pertanian yang didapat selain lebih segar dan enak, tetapi juga mengandung gizi yan jauh lebih banyak dibanding sistem hidroponik lain meskipun aeroponik tak luput juga dari beberapa kekurangan yang harus diperhatikan.
Kekurangan Sistem Aeroponik: 
  •    Ketersediaan alat yang belum banyak. 
  •  Untuk menjalankan aeroponik dibutuhkan biaya persiapan alat yang tinggi.


F.Cara mudah dan murah menanam tanaman hidroponik
Siapkan terlebih dahulu bahan dan alatnya, yaitu
  •  Benih sawi, karena benih ini sangat mudah tumbuh dalam media hidroponik
  •   Air bersih
  •   Botol bekas air mineral
  •  Gunting/pisau
  •   Rockwool
  •   Arang sekam dan sabut kelapa
  •   Nutrisi hidroponik
  •   Sumbu dari kompor,kain bekas ,kain fannel,atau kapas
Tahapan yang dilakukan dalam cara membuat tanaman hidroponik dan contohnya meliputi : pembibitan,pembuatan media,penanaman,dan perawatan.
1.      Pembibitan atau penyemaian
Benih terlebih dahulu disemai,agar nantinya terlihat bibit mana yang bagus dan tidak cacat untuk kemudia ditanam. Penyemaian sebaiknya dengan media rockwool, kerena bebas hama  dan penyakit juga menyerap air dengan baik, caranya yaitu: 
  •  Potong-potong rockwool lalu semailah 1-2 biji benih pada satu rockwool.
  • Basahi dengan air .
  •   Letakkan pada nampan kemudian simpan di tempat gelap.
  • Tunggu hingga berkecambah .
  •   Kemudian pindahkan ketempat terang,namun tidak terkena matahari langsung.
  • Semprot rockwool dengan air pada pagi dan sore hari secukupnya
  •  Setelah berumur 2 minggu dan tumbuh daun tandanya siap dipindahkan ke media tanam
2.      Pembuatan media tanam
Potong botol bekas menjadi dua bagian atas dan bawah . Bagian atas tutupnya dilobangin secukupnya agar sumbu tidak lepas,dari sumbu inilah air untrisi akan terserap ke atas untuk kemudian diserap oleh akar. Setelah sumbu terpasang,isikan campuran arang sekam dan sabut kelapa kedalam botol bagian atas,sedangkan bagian bawah diisi nutrisi indroponik cair sebanyak 2/3 bagian botol bawah . Setelah selesai,tinggal pasang botol bagian atas dan bawah dengan posisi tutup botol menghadap kebawah

3.      Penanam
Setelah media tanam dan bibit sawit siap,pindahkan bibit dari tempat penyemaian dengan tanpa merusak akar sawi. Lobangin media tanam kurang lebih 1 – 2 cm kemudian tanam benih
4.      Perawatan
Tahap terakhir dari cara membuat tanaman hidroponik dan contohnya adalah   perawatan. Sawi tentu dapat perkembang dengan baik bila dirawat dengan benar, salah – salah tanaman sawi justru tidak berkembang dengan baik atau bahkan mati. Tanaman perlu ditambahkan cairan nutrisinya setiap hamper abis, bisa juga disemprotkan pada tanaman . cahaya matahari untuk sawi harus cukup tidak kurang dan tidak lebih. Setelah 60 hari sejak masa tanam, sawi sudah dapat panen hasilnya.
G. Cara Pemasaran tanaman hasil budidaya system Hidroponik
Berikut ini beberapa alternatif cara memasarkan produk hidroponik yang bisa anda lakukan,yaitu:   

  Bekerja sama dengan koperasi tani
Salah satu alternative cara memasarkan produk hidroponik yang bisa anda lakukan adalah dengan mencoba untuk menjalin kerja sama dengan pihak koperasi tani terdekat. Untuk bisa menjual produk anda ke koperasi, anda harus daftar terlebih dahulu menjadi anggota koperasi.
Penjualan ke koperasi tani akan memudahkan anda untuk melakukan transaksi sebab anda bisa menjual hasil hidroponik tanpa ada batasan jumlahnya meskipun harga belinya tidak sebagus di pasaran.

Melakukan pemasokan ke beberapa kafe dan restaurant
Untuk menjual produk hidroponik ke kafe ataupun restaurant, anda harus bergabung dengan komunitas para penjual sayuran hidroponik yang memang juga bekerja sama dengan pihak kafe. Cara memasarkan produk hidroponik semacam ini akan memudahkan anda untuk menjual hasil hidroponik anda meskipun hanya menghasilkan sedikit.
Untuk kafe biasanya meminta pasokan selada merah, sedangkan restaurant meminta selada rapid. 

  Menawarkan hasil panen ke pasar tradisional
Beberapa petani hidroponik yang tidak memungkinkan untuk panen setiap hari mencoba untuk mencari solusi permasalahannya dengan menjual hasil panennya ke pasar tradisional. Cara memasarkan produk hidroponik semacam ini bisa dilakukan ketika anda menemukan pengepul yang bersedia menerima sayuran hidroponik tersebut.
Akan tetapi anda harus tetap memperhatikan kualitas sayuran anda demi mendapatkan harga yang bagus.

Menjual di pasar tumpah
Bagi anda yang memang ingin menjual hasil berkebun hidroponik, maka anda bisa menjual sayuran anda di pasar tumpah. Akan tetapi anda harus siap untuk bersibuk ria dengan peralatan serta perlengkapan hidroponik. Cara memasarkan produk hidroponik ini bisa anda lakukan dengan memberikan label pada sayuran anda serta memperkenalkan produk yang disertai penjelasan kepada setiap pembeli.

 Menjual langsung dari kebun
Cara ini bisa dilakukan bagi anda yang tidak ingin repot mengunjungi berbagai tempat untuk memasarkan hasil kebun hidroponik anda. Cara memasarkan produk hidroponik ini bisa anda lakukan melalui berbagai media sosial seperti Facebook, Instagram atau bisa melalui website. Dengan cara ini, maka akan ada pihak yang tertarik membeli sayuran anda.
Cara memasarkan produk hidroponik memang terbilang agak sulit, sebab frekuensi panennya yang terbilang jarang dan jumlah setiap panennya yang tidak terlalu banyak. Untuk mengatasi permasalahan itu, anda bisa mencoba berbagai alternatif cara seperti yang disebutkan di atas untuk mendapatkan untung dari hasil berkebun anda.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan:
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.
Tanaman hidroponnik adalah cara menanam menggunakan media air , tanpa menggunakan media tanah sebagai alternative menanam tanpa lahan yang luas. Media ini adalah media yang sesuai untuk yang mempunyai lahan yang sempit, selain ekonomis media ini sangat mudah dilakukan , selain itu bisnis tanaman hidroponik masih jarang dilakukan oleh masyarakat sekitar.
System-sistem hidroponik: 
  • Sistem Sumbu (Wick) 
  •  Sistem Irigasi (Fertigasi) 
  • Pasang Surut (EBB & Flow) 
  • Sistem NFT (Nutrient Film Technique) 
  •    Sistem Rakit Apung (Water Culture) 
  •   Aeroponik
 Cara Pemasaran tanaman hasil budidaya system Hidroponik
  •   bekerja sama dengan koperasi tani
  •   Melakukan pemasokan ke beberapa kafe dan restaurant
  •   Menawarkan hasil panen ke pasar tradisional
  •   Menjual di pasar tumpah
  •   Menjual langsung dari kebun
Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan larutan nutrisi, media, dan oksigen. Prospek usaha dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat bagus sekali, jika teknik yang dijalankan sesuai dan benar, karena semakin tingginya permintaan sayuran yang berkualitas tinggi di kalangan kita saat ini.

B.Saran
a. Penulis menyarankan kepada pembaca, bahwa teknik budidaya secara hidroponik ini sangat bagus jika diterapkan dalam penanaman tanaman, karena bisa kita lakukan
dimanapun.

b. Penulis menyarankan, pembaca jangan memandang mahal dahulu, karena hasil yang didapatkan bisa mencapai 5 kali lipat dari modal yang ditanamkan

 

REFERENSI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar